Apa Itu SQL Injection Attack?

Photo caution concept neon sign over laptop the person works at the computer

Sumber : freepik


SQL Injection attack adalah bentuk serangan siber yang berbahaya dan populer di kalangan penyerang. Serangan ini terjadi ketika penyerang menyisipkan kode SQL berbahaya ke dalam aplikasi web yang tidak mengolah input pengguna dengan benar. Dengan melakukan hal ini, penyerang dapat mengakses, memanipulasi, atau bahkan menghapus data yang tersimpan dalam database aplikasi. Kerentanannya muncul ketika aplikasi tidak melakukan validasi atau sanitasi input pengguna sebelum memprosesnya.

Serangan SQL Injection dapat menyebabkan dampak serius bagi aplikasi dan perusahaan. Data sensitif dapat dicuri, integritas data dapat terganggu, dan penggunaan aplikasi dapat berhenti sepenuhnya. Untuk mengatasi SQL Injection, para pengembang perangkat lunak harus menerapkan tindakan pencegahan yang kuat, seperti menggunakan parameterized queries dan stored procedures, serta melakukan validasi input dengan cermat. Selain itu, pembaruan perangkat lunak secara berkala harus dilakukan untuk mengatasi kerentanan baru yang mungkin muncul. Dengan mengadopsi langkah-langkah ini, risiko serangan SQL Injection dapat diminimalkan dan keamanan aplikasi web dapat ditingkatkan.

Kenapa SQL Injection Bisa Terjadi?

SQL Injection terjadi karena kegagalan atau kurangnya keakuratan dalam memproses data yang diterima oleh aplikasi web. Beberapa alasan terjadinya SQL Injection adalah:

  1. Validasi Input yang Kurang

Aplikasi web gagal memverifikasi dengan benar data yang dimasukkan oleh pengguna sebelum digunakan dalam kueri SQL. Ini memungkinkan penyerang untuk menyisipkan kode SQL berbahaya.

  1. Penggunaan Query SQL yang Tidak Aman

Pengembang aplikasi mungkin menggunakan kueri SQL yang tidak aman, seperti menggabungkan string secara langsung tanpa menggunakan parameterized queries atau stored procedures.

  1. Kueri Dinamis

Jika aplikasi menggunakan kueri SQL yang dibangun secara dinamis berdasarkan input pengguna, maka penyerang dapat memanipulasi input tersebut untuk menyisipkan kode SQL berbahaya.

  1. Akses yang Tidak Terbatas

Jika aplikasi web memiliki akses yang tidak terbatas ke database, penyerang dapat menggunakan SQL Injection untuk mencari data sensitif atau bahkan mengambil alih kendali atas database.

  1. Kurangnya Pembaruan Keamanan

Aplikasi dan perangkat lunak terkait mungkin tidak diperbarui secara berkala, sehingga kerentanan baru tidak diatasi.

Bahaya Dari SQL Injection Attack

Photo woman using laptop with system breach warning on screen. cyber security data protection business

Sumber : freepik

 

Serangan SQL Injection membawa konsekuensi serius dan berdampak negatif pada aplikasi web dan perusahaan. Beberapa bahaya dari serangan SQL Injection termasuk:

  1. Akses Ilegal ke Data Sensitif

Penyerang dapat mengakses data sensitif yang tersimpan dalam database aplikasi, termasuk informasi pengguna, kata sandi, dan data keuangan.

  1. Manipulasi atau Penghapusan Data

Penyerang dapat memanipulasi atau bahkan menghapus data yang ada dalam database, menyebabkan kerusakan atau kehilangan data yang penting.

  1. Pengambilalihan Kontrol Aplikasi

Serangan SQL Injection memungkinkan penyerang mengambil alih kendali atas aplikasi web dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

  1. Penurunan Kinerja Aplikasi

Jika aplikasi menjadi rentan terhadap serangan ini, kinerjanya dapat menurun karena beban query yang berlebihan.

  1. Menurunkan Kepercayaan Pengguna

Keamanan data pengguna terganggu dapat menyebabkan penurunan kepercayaan pengguna terhadap aplikasi dan perusahaan.

Cara Mendeteksi SQL Injection Attack

Cara mendeteksi serangan SQL Injection merupakan tindakan penting untuk melindungi aplikasi web dari serangan tersebut. Beberapa cara untuk mendeteksi kerentanan Injeksi SQL:

  1. Uji Manual Setiap Titik Masuk

Lakukan pengujian sistematis pada setiap titik masuk aplikasi secara manual untuk mendeteksi injeksi SQL. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:

  1. Kirimkan karakter kutipan tunggal ('), kemudian periksa respons aplikasi untuk menemukan kesalahan atau anomali.
  2. Kirimkan beberapa sintaks khusus SQL yang dievaluasi menjadi nilai dasar (asli) dari titik masuk, dan bandingkan respons aplikasi saat dievaluasi menjadi nilai yang berbeda. Cari perbedaan sistematis dalam respons aplikasi.
  3. Kirimkan kondisi Boolean seperti OR 1=1 dan OR 1=2, lalu periksa respons aplikasi untuk mencari perbedaan.
  4. Kirimkan muatan yang menyebabkan penundaan waktu saat dijalankan dalam kueri SQL, dan periksa perbedaan dalam waktu respons aplikasi.
  5. Kirimkan muatan OAST yang dirancang untuk memicu interaksi jaringan out-of-band saat dijalankan dalam kueri SQL, dan monitor setiap interaksi yang dihasilkan.

 

  1. Identifikasi Tanda-tanda Anomali

Amati respons aplikasi dari pengujian manual dan perhatikan tanda-tanda aneh, kesalahan, atau perbedaan yang mencurigakan.

  1. Cek Struktur Kode

Periksa kode aplikasi untuk memastikan penggunaan parameterized queries atau prepared statements guna mencegah injeksi SQL.

  1. Gunakan Teknik Validasi Input

Terapkan teknik validasi input yang ketat untuk memastikan data masukan bersih dari karakter yang berpotensi menyebabkan injeksi SQL.

  1. Lindungi Basis Data

Atur izin akses basis data dengan bijaksana dan batasi hak akses pengguna aplikasi ke perintah SQL yang hanya dibutuhkan.

  1. Update dan Patch Aplikasi

Pastikan aplikasi dan sistem basis data selalu diperbarui dengan patch terbaru untuk mengurangi risiko kerentanan yang diketahui.

  1. Lakukan Audit Keamanan

Rutin lakukan audit keamanan pada aplikasi untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan potensial secara proaktif.

  1. Lihat dari Sudut Pengguna

Tinjau aplikasi dari sudut pandang pengguna untuk menemukan celah yang mungkin terlewatkan.

  1. Penetrasi Testing

Lakukan uji penetrasi secara berkala untuk menguji tingkat keamanan aplikasi dan mendeteksi kerentanan injeksi SQL lainnya yang mungkin muncul.

Contoh SQL Injection Attack

Photo virus warning alert on computer screen detected modish cyber threat

Sumber : freepik

 

Berikut adalah beberapa contoh SQL Injection attack:

  1. Serangan Bypass Login

Penyerang menyisipkan kode SQL berbahaya pada kolom login, yang memungkinkan mereka untuk melewati proses autentikasi dan masuk ke akun pengguna tanpa memerlukan kata sandi yang benar.

  1. Eksploitasi Formulir Pencarian

Penyerang menyisipkan kode SQL berbahaya pada formulir pencarian, yang memungkinkan mereka untuk mengakses atau merusak data dalam database.

  1. Pengambilalihan Database

Penyerang menggunakan celah SQL Injection untuk mengambil alih kendali atas database aplikasi dan mengakses atau menghapus data yang sensitif.

Jaga Keamanan Siber Bisnis Anda Bersama R17 Group

Apa itu serangan SQL Injection dan bagaimana cara mendeteksinya? Dalam era digital yang semakin maju, keamanan siber menjadi aspek yang sangat penting bagi semua perusahaan. Menghadapi serangan siber yang semakin kompleks dan berbahaya, menjaga keamanan perusahaan menjadi prioritas utama. Untuk mengatasi tantangan ini, R17 menyediakan solusi keamanan jaringan yang handal dengan infrastruktur yang kuat, sistem keamanan siber yang terpadu, dan aplikasi yang meningkatkan efisiensi pelayanan publik serta kinerja BUMN melalui solusi Digital Age Networking, Business Continuity Collaboration & Security, dan Intelligence.

Namun, menemukan solusi keamanan jaringan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda dapat menjadi tugas yang menantang. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan cepat berubah, Anda membutuhkan solusi keamanan jaringan yang tidak hanya aman dan terpercaya, tetapi juga fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda. Inilah alasan mengapa R17 hadir untuk membantu Anda mengatasi tantangan keamanan siber. Jangan ragu untuk menghubungi R17 sekarang dan temukan solusi keamanan jaringan yang tepat untuk kebutuhan bisnis Anda!