Ransomware adalah jenis serangan siber yang mengenkripsi data korban dan kemudian meminta tebusan (ransom) dalam bentuk uang atau mata uang kripto untuk mengembalikan akses ke data tersebut. Ini adalah salah satu ancaman siber yang paling merusak dan dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar serta dampak negatif terhadap operasi bisnis. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang ransomware, jenis-jenisnya, cara kerjanya, serta cara mencegah serangan ini.
Pengertian Ransomware Attack
Ransomware adalah tipe serangan siber yang merugikan yang terlibat dalam mengenkripsi data korban dan menuntut pembayaran tebusan untuk mengembalikan akses ke data tersebut. Pelaku serangan ransomware mengambil kendali atas sistem atau informasi korban, mengunci file penting, dan kemudian meminta tebusan dalam bentuk uang atau mata uang kripto sebagai syarat agar korban bisa mendapatkan kunci dekripsi.
Serangan ini sering kali memiliki dampak serius dan dapat merugikan individu, perusahaan, atau organisasi. Penjahat siber yang bertanggung jawab atas serangan ini sering mengancam akan menghapus data yang dienkripsi secara permanen atau mengungkapkan informasi rahasia jika tebusan tidak dibayarkan sesuai permintaan. Sumber utama serangan ransomware adalah perangkat lunak berbahaya yang menyebar melalui berbagai cara, seperti melalui email phishing, pengeksploitasian kerentanan perangkat lunak, atau unduhan yang berbahaya. Dalam sebagian besar kasus, korban diberi batas waktu tertentu untuk membayar tebusan, yang menciptakan tekanan psikologis.
Namun, penting diingat bahwa meskipun pembayaran tebusan bisa mengembalikan akses ke data, tidak ada jaminan bahwa penjahat siber akan mengembalikan data dengan baik atau bahkan memberikan kunci dekripsi setelah pembayaran. Oleh karena itu, mencegah serangan ransomware dengan langkah-langkah keamanan yang proaktif, seperti mencadangkan data secara berkala, menjaga perangkat lunak dan sistem terbaru, menggunakan perangkat lunak keamanan yang efektif, dan memberikan pelatihan keamanan siber kepada karyawan, adalah tindakan yang lebih bijak.
10 Jenis-jenis Ransomware yang Sering Menyerang Jaringan
Berikut jenis-jenis ransomware yang harus Anda ketahui dan waspadai:
1. Crypto Ransomware
Jenis ransomware ini adalah yang paling umum dan sering menyerang. Crypto ransomware bekerja dengan mengenkripsi file-file yang ada di perangkat korban menggunakan algoritma enkripsi yang kuat. Setelah semua file terenkripsi, korban akan menerima pesan tebusan yang berisi instruksi tentang bagaimana cara membayar tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi. Contoh terkenal dari jenis ini adalah WannaCry, yang mengejutkan dunia pada tahun 2017 dengan penyebarannya yang sangat cepat.
2. Locker Ransomware
Berbeda dengan crypto ransomware, locker ransomware tidak hanya mengenkripsi file, tetapi juga mengunci seluruh sistem atau perangkat komputer. Ini berarti bahwa korban tidak dapat mengakses perangkat mereka sama sekali, dan seringkali pesan tebusan akan muncul segera setelah perangkat diaktifkan. Contoh terkenalnya adalah WinLocker.
3. Scareware
Jenis ransomware ini mengandalkan pemerasan psikologis. Scareware akan menampilkan pesan yang mengancam dan menakut-nakuti korban dengan mengklaim bahwa perangkat mereka telah terinfeksi dengan virus yang sangat berbahaya atau bahwa mereka telah melakukan tindakan ilegal. Korban kemudian diancam akan dihukum atau dituntut jika tidak membayar tebusan. Meskipun tidak mengenkripsi file, scareware dapat sangat mengganggu dan memancing ketakutan.
4. Doxware (Leakware)
Jenis ransomware ini mengancam untuk mengungkapkan data pribadi atau rahasia korban jika tebusan tidak dibayar. Ini bisa menjadi serangan yang sangat merusak dalam hal reputasi dan privasi, terutama jika data yang diungkapkan adalah informasi yang sangat pribadi atau peka. Doxware adalah bentuk perpanjangan dari ancaman yang disajikan oleh ransomware.
5. Mobile Ransomware
Didesain khusus untuk perangkat mobile, mobile ransomware menargetkan sistem operasi mobile seperti Android atau iOS. Ini dapat mengunci perangkat, mengakses data pribadi, atau mengancam untuk menghapus data jika tebusan tidak dibayar. Mobile ransomware sering menyusup melalui aplikasi atau tautan yang meragukan yang diunduh oleh pengguna di perangkat mobile mereka.
6. Ransomware-as-a-Service (RaaS)
RaaS adalah model bisnis di mana penjahat siber menyediakan perangkat lunak ransomware kepada aktor lain, yang kemudian dapat menggunakannya untuk melakukan serangan. Ini membuat ransomware lebih mudah diakses oleh berbagai penjahat siber, bahkan yang tidak memiliki pengetahuan teknis yang mendalam. RaaS muncul sebagai ancaman serius karena memperluas ekosistem penjahat siber.
7. Ransomware GandCrab
GandCrab adalah varian ransomware yang telah menjadi salah satu yang paling merusak dan menyebar secara luas. Ini terutama mengincar pengguna Windows dan menggunakan berbagai metode untuk menyebar, termasuk spam email dengan lampiran berbahaya, exploit kit, dan bahkan kampanye malvertising. Setelah menginfeksi perangkat, GandCrab akan mengenkripsi file-file korban dan menampilkan pesan tebusan yang meminta pembayaran dalam bentuk Bitcoin atau mata uang kripto lainnya. GandCrab dikenal karena kecepatan dan ketidakberlanjutannya, dengan para penjahat siber yang secara teratur merilis varian baru untuk menghindari deteksi.
8. NotPetya (Petya/ExPetr)
NotPetya, juga dikenal sebagai Petya atau ExPetr, adalah ransomware yang menargetkan perusahaan-perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Meskipun awalnya terlihat sebagai serangan ransomware, tujuannya sebenarnya adalah menghancurkan data daripada menghasilkan uang dari tebusan. Ini menggunakan eksploitasi kerentanan perangkat lunak untuk menyebar dengan cepat melalui jaringan, memblokir akses ke komputer korban, dan menghapus Master Boot Record (MBR), membuat perangkat tidak dapat digunakan. Serangan NotPetya pada tahun 2017 menciptakan kerugian finansial dan operasional besar bagi banyak organisasi di seluruh dunia.
9. Ryuk Ransomware
Ryuk adalah jenis ransomware yang secara khusus menargetkan organisasi besar dan seringkali beroperasi dalam serangan yang lebih luas yang melibatkan malware pendahulunya, seperti TrickBot atau Emotet. Setelah menginfeksi jaringan target, Ryuk mengenkripsi data yang signifikan, termasuk file-file yang penting, dan menampilkan pesan tebusan yang menuntut pembayaran dalam jumlah yang besar dalam mata uang kripto. Para penjahat siber di balik Ryuk dikenal karena taktik lanjutan mereka dan seringkali menargetkan perusahaan yang mampu membayar tebusan yang tinggi.
10. Maze Ransomware
Maze adalah jenis ransomware yang dikenal karena ancaman ganda yang digunakan terhadap korban. Selain mengenkripsi data, Maze juga mengancam untuk mengungkapkannya secara online jika tebusan tidak dibayar tepat waktu. Ini membuat tekanan ekstra pada korban, terutama jika data yang dienkripsi adalah informasi sensitif atau rahasia. Para pelaku serangan Maze juga aktif meretas dan memeras organisasi besar, membuat mereka menjadi salah satu kelompok ransomware yang paling dikenal dan diwaspadai oleh profesional keamanan siber.
Semua jenis-jenis ransomware ini adalah ancaman serius bagi individu dan organisasi. Mereka terus mengembangkan strategi dan taktik baru untuk meningkatkan efektivitas serangan mereka. Oleh karena itu, perlindungan diri yang baik melalui praktik keamanan siber yang cermat dan menjaga sistem perangkat lunak Anda selalu terbaru sangat penting untuk melindungi diri dari serangan ransomware.
4 Cara Kerja Ransomware
Cara kerja ransomware dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
1. Infeksi
Ransomware dapat masuk ke perangkat korban melalui berbagai cara. Salah satunya adalah melalui email phishing, di mana korban menerima email palsu yang berisi tautan atau lampiran berbahaya. Ketika korban mengklik tautan atau membuka lampiran tersebut, ransomware mulai menginfeksi perangkat.
2. Enkripsi Data
Setelah berhasil masuk ke perangkat korban, ransomware mulai mengenkripsi file-file yang ada di dalamnya. Ini adalah langkah kunci dalam operasi ransomware. Ransomware menggunakan algoritma enkripsi yang kuat untuk mengubah data menjadi format yang tidak dapat dibaca tanpa kunci dekripsi yang tepat.
3. Tuntutan Tebusan
Setelah enkripsi selesai, korban akan menerima pesan tebusan yang mengancam. Pesan ini bisa berupa pesan pop-up yang muncul di layar atau file teks yang disimpan di desktop atau folder yang berisi file terenkripsi. Pesan ini akan menjelaskan kepada korban bahwa data mereka telah terenkripsi dan bahwa mereka harus membayar sejumlah uang dalam mata uang kripto seperti Bitcoin untuk mendapatkan kunci dekripsi.
4. Pembayaran Tebusan
Penjahat siber meminta pembayaran dalam mata uang kripto untuk mempersulit pelacakan dan memberikan anonimitas. Setelah pembayaran diterima, korban mungkin atau mungkin tidak menerima kunci dekripsi. Beberapa penjahat siber bahkan tidak mengirimkan kunci dekripsi setelah pembayaran.
10 Cara Mencegah Serangan Ransomware
Mari kita pelajari cara mencegah serangan ransomware agar data Anda aman, berikut 10 cara mencegah serangan ransomware :
1. Pentingnya Backup
Pencadangan data adalah langkah utama dalam mencegah kerugian yang disebabkan oleh ransomware. Pencadangan secara berkala adalah esensial, karena dapat membantu Anda mengembalikan data yang terkena enkripsi ransomware tanpa harus membayar tebusan kepada penjahat siber. Pastikan salinan cadangan data Anda disimpan di tempat yang aman dan terisolasi dari jaringan utama, sehingga ransomware tidak dapat mencapai salinan tersebut. Penting juga untuk menjalani tes pemulihan data secara berkala untuk memastikan bahwa pencadangan berfungsi dengan baik.
2. Perbarui Perangkat Lunak
Ransomware seringkali memanfaatkan kerentanan di sistem operasi atau perangkat lunak untuk masuk ke dalam perangkat Anda. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga perangkat lunak Anda diperbarui dengan pembaruan terbaru. Pembaruan ini seringkali mencakup perbaikan keamanan yang mengatasi kerentanan yang ditemukan sebelumnya. Pastikan untuk mengaktifkan pembaruan otomatis untuk menghindari kelalaian dalam menginstal pembaruan keamanan.
3. Antivirus dan Anti-Malware
Perangkat lunak antivirus dan anti-malware adalah pertahanan utama dalam mendeteksi dan mencegah ransomware. Pastikan Anda menggunakan perangkat lunak keamanan yang kuat dan selalu memperbarui definisi virusnya secara teratur. Pemindaian waktu nyata yang aktif juga sangat penting, karena dapat mengidentifikasi ancaman ransomware segera setelah mereka mencoba masuk ke sistem Anda.
4. Waspadai Email Phishing
Email phishing adalah salah satu metode utama yang digunakan penjahat siber untuk menyebarkan ransomware. Dengan mengedukasi diri sendiri dan karyawan Anda tentang cara mengenali email phishing, Anda dapat mengurangi risiko terkena serangan. Penting untuk selalu memeriksa alamat email pengirim, tautan yang mencurigakan, dan lampiran yang tidak dikenal dalam email yang Anda terima. Jangan mengklik tautan atau membuka lampiran yang mencurigakan atau tidak diminta.
5. Perangkat Lunak Anti-Ransomware
Selain antivirus, pertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak anti-ransomware yang dirancang khusus untuk mendeteksi perilaku mencurigakan yang seringkali terkait dengan ransomware. Perangkat lunak ini dapat mengenali tanda-tanda serangan ransomware seperti perubahan massif dalam enkripsi file atau aktivitas mencurigakan pada sistem. Mereka dapat memberikan perlindungan tambahan dan menghentikan ransomware sebelum bisa menyebar ke seluruh sistem Anda.
6. Training Cyber Security untuk Karyawan
Karyawan adalah lapisan pertama dalam pertahanan terhadap serangan ransomware. Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang ancaman siber, termasuk ransomware, adalah langkah penting. Ajarkan mereka cara mengenali tanda-tanda serangan phishing dan praktik keamanan siber yang baik, seperti menghindari mengunduh perangkat lunak dari sumber yang tidak dapat dipercaya atau mengklik tautan yang mencurigakan dalam email. Semakin sadar karyawan tentang potensi ancaman, semakin baik sistem pertahanan Anda.
7. Gunakan Firewall yang Kuat
Firewall adalah lapisan pertama pertahanan antara jaringan Anda dan internet. Pastikan Anda menggunakan firewall yang kuat dan telah dikonfigurasi dengan benar. Firewall dapat memblokir akses yang tidak sah ke jaringan Anda dan mengidentifikasi aktivitas mencurigakan. Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan firewall aplikasi yang dapat memonitor lalu lintas aplikasi yang masuk dan keluar untuk mendeteksi dini ancaman yang mungkin.
8. Segmentasi Jaringan
Mengotak-atik jaringan Anda menjadi segmen yang berbeda dapat membantu melindungi data yang sangat penting. Dengan membatasi akses ke data sensitif, bahkan jika satu segmen terinfeksi ransomware, yang lain dapat tetap aman. Ini adalah strategi pertahanan yang kuat dalam menghadapi serangan ransomware.
9. Kebijakan Akses yang Ketat
Terapkan kebijakan akses yang ketat sehingga hanya individu atau tim yang benar-benar memerlukan akses ke data kritis yang diizinkan untuk mengaksesnya. Dengan meminimalkan jumlah orang yang memiliki akses ke data yang sensitif, Anda dapat meminimalkan risiko bahwa penjahat siber dapat dengan mudah mengakses dan mengenkripsi data tersebut.
10. Monitoring Aktivitas Jaringan
Pengawasan terus-menerus atas aktivitas jaringan dapat membantu Anda mendeteksi perubahan mencurigakan dalam lalu lintas jaringan yang mungkin mengindikasikan serangan ransomware. Ini berarti menggunakan alat pemantauan jaringan yang canggih untuk mendeteksi perubahan mencurigakan yang mungkin terjadi dalam jaringan Anda. Semakin cepat Anda mendeteksi serangan, semakin cepat Anda dapat bertindak untuk menghentikannya sebelum terlambat.
Dengan menggabungkan semua langkah-langkah ini dalam strategi keamanan Anda, Anda dapat meminimalkan risiko serangan ransomware dan melindungi data serta sistem Anda dari potensi ancaman. Kesadaran yang baik tentang praktik keamanan siber dan pembaruan rutin terhadap sistem Anda adalah kunci utama dalam menjaga keamanan siber Anda.
Cegah Ransomware Attack Perusahaan Anda bersama R17
R17 adalah solusi keamanan yang canggih dan efektif untuk mencegah serangan ransomware di perusahaan Anda. Ini adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mendeteksi, melawan, dan memblokir serangan ransomware dengan cepat dan efisien. R17 dilengkapi dengan fitur-fitur keamanan terbaru, analisis perilaku, dan pemantauan lalu lintas jaringan yang aktif.
Dengan mengintegrasikan R17 ke dalam infrastruktur keamanan perusahaan Anda, Anda dapat meningkatkan tingkat perlindungan terhadap ransomware dan ancaman siber lainnya. Selain itu, R17 memberikan laporan yang mendalam tentang upaya serangan yang telah dihadapi dan membantu dalam respons cepat terhadap serangan tersebut.
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, keamanan siber adalah hal yang sangat penting. Ransomware adalah ancaman serius yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan dan individu. Dengan mengikuti praktik-praktik terbaik untuk mencegah serangan ransomware dan menggunakan solusi keamanan seperti R17, Anda dapat menjaga data dan sistem Anda tetap aman dari serangan ini.