Apa itu mitm attack? Dalam era digital saat ini, keamanan siber menjadi semakin penting dan seringkali diabaikan oleh banyak orang. Berbagai jenis serangan siber dapat mengakibatkan kerugian finansial dan bahkan mencemari reputasi perusahaan Anda. Salah satu jenis serangan siber yang paling umum adalah serangan MITM (Man-in-the-Middle).
Lalu apa itu mitm attack? Dalam artikel ini kita akan membahas tentang MITM Attack, bagaimana cara kerjanya, hingga cara melindungi bisnis Anda dari serangan tersebut. Yuk simak!
Apa itu Mitm attack?
Sumber: Imperva.com
Menurut Imperva.com, MITM attack adalah ketika seorang hacker jahat meretas komunikasi antara dua pihak yang berinteraksi secara online. Dalam kata lain, hacker ini memasuki jalur komunikasi antara Anda dan orang lain, lalu mereka mencuri informasi rahasia atau data penting yang sedang Anda kirim atau terima. Hal ini termasuk login credential, data sensitif seperti nomor kartu kredit, atau akses ke sistem atau aplikasi yang terhubung ke jaringan Anda.
Lalu bagaimana cara mereka melakukan serangan? Triknya adalah, hacker membuat dirinya terlihat seperti pihak yang sah, sehingga kedua pihak yang berkomunikasi tidak menyadari adanya keberadaan penyerang. Oleh karena itu, kita terkadang tidak sadar dengan mitm attack.
Untuk melakukan serangannya, biasanya hacker menggunakan teknik seperti spoofing atau packet sniffing. Spoofing adalah ketika hacker membuat dirinya terlihat seperti pihak yang sah dengan memalsukan alamat IP, MAC address, atau DNS. Sementara itu, packet sniffing adalah ketika penyerang menyadap paket data yang sedang dikirim antara kedua pihak untuk membaca isinya dan mencuri informasi sensitif.
Jadi Anda perlu berhati-hati dengan MITM attack. Hal ini dikarenakan, MITM attack dapat dilakukan di mana saja, baik melalui jaringan publik maupun jaringan pribadi. Serangan ini dapat dilakukan dengan mudah, terutama pada jaringan yang tidak terlindungi dengan baik. Sebagai pengguna, kita perlu memperhatikan tanda-tanda adanya serangan MITM, seperti perubahan pada halaman web, pesan error yang muncul, atau adanya aktivitas yang tidak biasa pada jaringan.
Apa bahaya dari serangan mitm?
Ada beberapa bahaya yang ditimbulkan dari mitm attack. Berikut ini 7 bahaya yang bisa ditimbulkan akibat serangan MITM attack. Yuk, simak!
1. Pencurian data pribadi
Saat melakukan MITM attack, penyerang bisa saja mencuri data pribadi Anda, seperti password, nomor kartu kredit, atau data penting lainnya yang sedang Anda kirim atau terima melalui jaringan. Penyerang bisa memanfaatkan data tersebut untuk melakukan tindakan jahat.
2. Penyadapan percakapan
Selain mencuri data pribadi, penyerang juga bisa menyadap percakapan antara Anda dengan pihak lain. Mereka bisa saja membaca pesan atau email yang Anda kirimkan, atau mendengarkan percakapan suara yang Anda lakukan melalui VoIP (Voice over Internet Protocol).
3. Pemasangan malware
Selama melakukan serangan MITM, penyerang bisa memasang malware pada perangkat atau aplikasi yang Anda gunakan. Hal ini bisa menyebabkan kerentanan keamanan atau bahkan merusak sistem perangkat Anda.
4. Pemalsuan situs web
Penyerang juga bisa memalsukan situs web yang Anda kunjungi dengan cara menggunakan teknik spoofing. Mereka bisa membuat situs web palsu yang terlihat sama persis dengan situs web asli untuk menipu Anda agar memberikan informasi pribadi atau login credential.
5. Penyusupan jaringan
MITM attack bisa digunakan oleh penyerang untuk menyusup ke dalam jaringan Anda. Dari sana, mereka bisa mengakses sistem atau aplikasi yang terhubung dengan jaringan Anda, seperti server atau database, dan mencuri data penting.
6. Serangan DDoS
Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) juga bisa dilakukan melalui serangan MITM. Penyerang bisa menggunakan teknik spoofing untuk membanjiri jaringan Anda dengan lalu lintas internet palsu, sehingga membuat jaringan Anda menjadi tidak berfungsi atau down.
7. Penipuan phishing
MITM attack juga bisa digunakan untuk melakukan penipuan phishing. Penyerang bisa memanfaatkan teknik spoofing untuk membuat email atau pesan palsu yang terlihat seperti dari pihak yang sah, seperti bank atau layanan online, untuk menipu Anda agar memberikan informasi pribadi atau login credential.
Bagaimana cara kerja mitm menyerang kita?
Menurut Tech Target, serangan Man in the Middle (MiTM) itu salah satu serangan cyber yang paling ditakuti? Hacker akan masuk di tengah-tengah transaksi data atau komunikasi online. Jadi, bayangkan saja Anda lagi asyik transaksi online, tiba-tiba ada orang yang masuk di tengah-tengah transaksi Anda.
Nah, setelah berhasil masuk ke tengah-tengah transaksi Anda, si penjahat cyber ini bisa dengan mudah membaca data yang Anda kirim dan terima selama transaksi. Situs-situs seperti e-commerce dan perbankan online yang memerlukan otentikasi yang aman dengan kunci publik dan kunci privat adalah sasaran utama serangan MiTM karena memungkinkan penyerang untuk mencuri kredensial login dan informasi rahasia lainnya.
Secara umum, serangan ini dilakukan melalui proses dua tahap yang dikenal sebagai intersepsi data dan dekripsi. Tahap intersepsi data melibatkan hacker yang menangkap transfer data antara klien dan server. Penyerang membuat klien dan server percaya bahwa mereka saling bertukar informasi, sementara penyerang menangkap data tersebut, membuat koneksi ke situs asli dan bertindak sebagai proxy untuk membaca dan memasukkan informasi palsu ke dalam komunikasi.
Berikut langkah-langkah yang biasa digunakan dalam teknik intersepsi data yang umum:
- Penyerang memasang packet sniffer untuk mengukur semua lalu lintas jaringan yang mungkin tidak aman, seperti pengguna yang mengakses situs web berbasis Protokol Transfer Hiperteks (HTTP) atau menggunakan hotspot publik yang tidak aman.
- Setelah pengguna masuk ke situs web yang tidak aman, penyerang mengambil informasi pengguna dan mengarahkannya ke situs web palsu.
- Situs web palsu meniru situs web asli dan mengumpulkan semua data pengguna yang diperlukan, yang dapat digunakan oleh penyerang untuk mengakses semua sumber daya pengguna di situs web asli.
Selain tahap interpsi ada juga yang disebut tahap dekripsi. Tahap dekripsi adalah ketika data yang diintersep didekripsi. Tahap penting ini memungkinkan penyerang akhirnya untuk membaca dan menggunakan data tersebut untuk keuntungannya, misalnya untuk melakukan pencurian identitas atau mengganggu operasi bisnis.
5 Jenis-jenis mitm attack
Ada banyak jenis serangan MITM yang bisa terjadi, dan setiap serangan memiliki cara dan metode yang berbeda untuk merusak keamanan Anda. Berikut adalah delapan jenis serangan MITM yang paling umum:
1. DNS Spoofing:
Dalam serangan DNS Spoofing, hacker mengambil alih server DNS dan mengarahkan pengguna ke situs web yang salah. Dengan menggunakan teknik ini, hacker bisa mencuri informasi pribadi seperti username, password, dan nomor kartu kredit.
2. IP Spoofing:
Melalui teknik IP Spoofing, penyerang membuat alamat IP palsu untuk membuat pengguna mempercayai bahwa mereka sedang terhubung ke server yang sah. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengirimkan email spam dan serangan phishing.
3. Wi-Fi Eavesdropping:
Dalam serangan Wi-Fi Eavesdropping, hacker menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman untuk memantau data yang dikirimkan oleh pengguna. Hacker bisa mendapatkan akses ke data pribadi seperti password dan nomor kartu kredit.
4. HTTPS Spoofing:
HTTPS Spoofing adalah jenis serangan di mana seorang penyerang membuat situs web palsu dengan sertifikat SSL palsu. Ini membuat situs web palsu terlihat seperti situs web yang sah dan dapat memungkinkan si penyerang mencuri informasi pribadi dan rahasia pengguna..
5. SSL Hijacking:
Dalam serangan SSL Hijacking, hacker mencuri kunci enkripsi SSL dan memutuskan koneksi antara pengguna dan situs web yang aman. Hal ini memungkinkan hacker untuk memantau dan mencuri data pribadi yang dikirimkan oleh pengguna.
Contoh Kasus MITM attack
Contoh kasus Man-in-the-Middle (MitM) attack bisa terjadi dalam berbagai situasi, baik dalam jaringan lokal maupun jaringan internet.
Salah satu contohnya adalah saat seseorang menggunakan jaringan WiFi publik atau hotspot yang tidak aman. Pada saat itu, seorang penyerang bisa saja memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan MitM attack.
Misalnya, ketika seseorang sedang mengakses website perbankan atau melakukan transaksi online, penyerang bisa memanipulasi koneksi jaringan WiFi tersebut dan menyamar sebagai hotspot yang sah.
Setelah berhasil memanipulasi koneksi, penyerang bisa memantau dan merekam semua aktivitas yang dilakukan oleh korban, termasuk informasi login, nomor kartu kredit, dan lain-lain. Dengan informasi tersebut, penyerang bisa melakukan tindakan kejahatan seperti pencurian identitas, pencurian data, dan sebagainya.
Contoh lain adalah ketika seseorang mengirim email atau melakukan chatting secara online. Dalam kasus ini, penyerang bisa memanipulasi komunikasi tersebut dan menyamar sebagai pihak yang sah, seperti pengirim email asli atau layanan chatting.
Dengan menyamar sebagai pihak yang sah, penyerang bisa mengirim pesan palsu yang berisi tautan yang mengarah ke situs web yang berbahaya atau malware. Jika korban mengklik tautan tersebut, penyerang bisa memasang malware pada komputer atau perangkat yang digunakan korban untuk melakukan aksi kejahatan lebih lanjut.
Kasus MitM attack lainnya bisa terjadi pada aplikasi mobile. Penyerang bisa memanipulasi aplikasi mobile dan menyuntikkan kode berbahaya yang bisa membuka pintu bagi penyerang untuk mengambil alih kontrol perangkat yang digunakan korban.
Dalam semua kasus MitM attack, penyerang memanfaatkan celah keamanan dalam jaringan atau aplikasi untuk melakukan tindakan kejahatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dan menggunakan koneksi internet atau aplikasi yang aman untuk menghindari serangan MitM.
7 Cara mengatasi mirm attack
Sumber:Invicti
Keamanan dan privasi online dapat terancam oleh serangan Man in the Middle (MitM) yang cukup serius. Namun, ada beberapa cara untuk melindungi diri Anda dari serangan tersebut. Berikut adalah tujuh cara efektif untuk mencegah dan mengatasi serangan MitM:
1. Menggunakan enkripsi:
Enkripsi dapat membantu melindungi data Anda dari dicuri dan dibaca oleh penyerang. Pastikan untuk menggunakan enkripsi yang kuat untuk data Anda dalam perjalanan, seperti SSL atau TLS, untuk mengamankan koneksi internet Anda.
2. Menggunakan Virtual Private Network (VPN):
VPN mengenkripsi koneksi internet Anda, sehingga sulit bagi penyerang untuk mencuri data Anda. Ini juga menyamarkan alamat IP dan lokasi Anda, memberikan perlindungan tambahan.
3. Memperbarui sistem dan perangkat lunak:
Memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak Anda secara teratur sangat penting untuk melindungi diri dari serangan MitM, karena seringkali penyerang menggunakan kelemahan dan kerentanan dalam sistem untuk melakukan serangan.
4. Berhati-hati saat menggunakan jaringan Wi-Fi publik:
Jaringan Wi-Fi publik dapat rentan terhadap serangan MitM. Pastikan untuk hanya mengakses situs web dan aplikasi yang terpercaya, serta hindari mengakses informasi yang sensitif atau pribadi ketika menggunakan jaringan publik.
5. Menggunakan sertifikat digital yang valid:
Pastikan sertifikat digital Anda valid saat mengakses situs web, khususnya situs web yang meminta informasi yang sensitif atau rahasia. Sertifikat digital yang tidak valid dapat menjadi tanda adanya serangan MitM.
6. Menggunakan perangkat lunak keamanan:
Menginstal perangkat lunak keamanan, seperti antivirus dan firewall, dapat membantu melindungi diri Anda dari serangan MitM. Pastikan untuk selalu memperbarui perangkat lunak keamanan Anda secara teratur.
7. Menghindari mengklik tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan:
Tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan dapat mengarahkan Anda ke situs web palsu yang didesain oleh penyerang untuk mencuri informasi Anda. Hindari mengklik tautan seperti itu, terutama jika mereka datang dari email atau pesan teks yang tidak diminta.
Jaga Keamanan Siber Perusahaan Anda bersama R17
Apakah Anda khawatir tentang keamanan siber saat mencapai transformasi digital? Jangan khawatir, Rizky Tujuh Belas Kelola (R17) siap memberikan solusi terbaik untuk Anda!
Masih banyak perusahaan yang tidak menyadari betapa pentingnya perlindungan keamanan siber yang handal dalam melakukan transformasi digital. Padahal, serangan siber semakin berbahaya dan mengancam integritas organisasi Anda. R17 Group hadir untuk memberikan solusi lengkap dalam menjaga keamanan siber organisasi Anda.
Dengan pengalaman sebagai perusahaan integrator sistem besar, R17 telah membantu banyak pemerintah, perusahaan, dan BUMN untuk mencapai transformasi digital dengan infrastruktur handal, sistem keamanan siber yang terlapis, dan aplikasi yang efektif. Kami memahami bahwa setiap organisasi memiliki kebutuhan yang berbeda, oleh karena itu, R17 menawarkan solusi yang fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
R17 menyediakan solusi Digital Age Networking, Business Continuity Collaboration & Security, dan Intelligence yang dapat membantu Anda mencapai transformasi digital dengan aman dan efektif. Kami tidak hanya menawarkan keamanan siber yang tangguh, tetapi juga memberikan layanan konsultasi dan dukungan teknis agar solusi yang kami berikan dapat diterapkan dengan mudah dan efektif.
Jangan ragu untuk mempercayakan keamanan siber organisasi Anda kepada R17. Hubungi kami sekarang dan dapatkan solusi terbaik untuk keamanan siber organisasi Anda!